Bakti sosial (baksos) Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami ( YKKJRK) Javaretro.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan yakni menahan diri dari makan, minum mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
Lebaran memiliki beragam tradisi dan budaya berbeda di setiap daerah, salah satunya berbagi makanan atau bingkisan. Tradisi berbagi makanan atau bingkisan menjelang hari raya bisa ditemukan di hampir setiap wilayah.
Tak terkecuali Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami ( YKKJRK ) Javaretro beserta tim dari TNI.
Ketua YKKJRK, Petrus Adamsantosa, mengatakan baksos rutin kali ini sangat berbeda karena dilakukan dalam suasana malam Lebaran yang diwarnai tabuhan bedug dan kegiatan di masjid.
Walau diwarnai adanya larangan mudik dan berkumpul, serta larangan takbir keliling, hal ini tidak menyurutkan langkah tim baksos yang terus berjalan menelusuri jalan sepanjang Kota Bandung untuk berbagi.
Baca juga: Baksos Ramadan Tim Javaretro dan TNI, Berbagi Rezeki di Bulan Penuh Berkah
“Rabu 12 Mei 2021, di malam Lebaran, bantuan baksos dipersiapkan sebanyak 100 paket sembako yang berisikan beras, gula, kecap dan paket makanan nasi dan sarden serta minum jahe panas, kami awali dengan Tim YKKJRK bersama Javaretro, yaitu saudara Anto, Lintang, dan didamping Bapak Bedi (AU).”
“Di area Permata sebanyak 30 paket makan dan sembako untuk anak dan keluarga pemulung, tidak lupa kami memberikan beberapa bingkisan berisi sepatu, baju, dan tas anak dari barang yang sudah tidak terpakai oleh rekan rekan Javaretro yang ikut berbagi. Saat itu, terlihat rona bahagia anak-anak yang mendapatkan paket bantuan baksos,” ujar Adam di sela baksos saat itu.
Kegiatan dilanjutkan pemberian 70 paket kepada anak dan orang tua difabel Cicendo, Pajajaran, Gunungbatu. Tim YKKJRK bersama Javaretro menyusuri area Bandung.
“Tidak kami sangka banyak kelompok anak bersama ibunya membawa gerobak di pinggiran Jalan Husen Sastranegara, Jalan Stasiun , Jalan Merdeka, Jalan Cicendo, dan Kebon Kawung. Terakhir kami singgahi area bawah jembatan Pasopati. Banyak sekali bapak dan ibu pemulung yang bergeletak dan beristirahat, kami pun langsung membagikan makan untuk bersama,” katanya.
Adam mengajak kita semua untuk sama-sama saling mendoakan supaya hal yang buruk di bumi ini musnah; para pejuang garda depan Covid-19 diberi kesehatan dan kehidupan akan berjalan normal kembali, bukan hanya dari virus, tapi untuk kesejahteraan saudara yang masih banyak kekurangan.